Waktuberlalu lebih cepat - tanda-tanda hari kiamat, akhir zaman | Kata-kata motivasi, Kutipan agama, Perasaan. Puisi Hari Akhir Yang Memuat Doa - KT Puisi. 3 Teknik Membaca Puisi, TVRI 28 April 2020 Kelas 4-6 SD. 8 Puisi Menyentuh Hati Cocok Dikirim Saat Idul Fitri 2021 kepada Keluarga dan Sahabat - Surya.co.id. MembacaTanda Tanda. Puisi ini mencoba mengingatkan pembacanya bahwa banyak hal dari alam yang sudah mulai sangat berubah. Semua hal yang hancur dan menghilang, semua saling berhubungan. Terdapat tanda-tanda yang harusnya menyadarkan kita dan membuat kita lebih awas dan menjaga lingkungan sekitar serta alam. Dalam puisi ini juga disebutkan Analisissimbol pada puisi Membaca Tanda-tanda diuraikan sebagai berikut : Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan. dan meluncur lewat sela-sela jari kita. Bait puisi ini menyimbolkan bahwa penyair merasa kehilangan sesuatu yang dekat sekali dengan dirinya juga orang lain yaitu keasrian alam. 1 Tanda Titik (.) Tanda baca pertama yang akan Quipper Blog bahas adalah tanda titik atau yang disimbolkan dengan (.). Kamu tentu sudah paham kalau fungsi tanda baca ini adalah sebagai penutup dari sebuah kalimat, apalagi untuk kalimat pernyataan (deklaratif) dan kalimat berita.Tapi ternyata, fungsi dari tanda titik enggak hanya itu saja, lho.Ada beberapa fungsi lainnya dari tanda titik, yaitu: CaraMengajarkan Membaca Puisi. Membaca pusi berbeda dengan membaca prosa. Prosa dibaca sesuai tanda baca yang sudah ada, dimana tanda koma berarti berhenti sejenak, dan tanda titik berarti bebhenti lama. Sedangkan dalam puisi tidak ada tanda baca. Hal tersebut membuat guru seringkali mengalami kesulitan dalam mengajarkannya. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID jm0t-ZSaTK5ixzD2Ld7py44oJn6qmB4BKC-cuYwD1UfEm-2Ut0ny5Q== Hari ini 23/7/2021, Kemendikbudristek membuat acara untuk memperingati Hari Anak Nasional HAN secara membuat begitu banyak kegiatan untuk mewadahi kreativitas anak dalam acara ini. Salah satu kegiatannya adalah “baca puisi” yang masuk dalam sesi Panggung Anak Indonesia lalu, Kementerian PPPA juga mengadakan lomba menulis dan membaca puisi untuk memperingati HAN. Karya yang terpilih bahkan dibacakan langsung di acara puncaknya 23/7/2020.Puisi tampaknya manjadi karya sastra yang mendapat banyak perhatian. Kenapa ya, Ma?Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang memiliki irama, rima, serta penyusunan larik dan bait sebagai unsur yang penting. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu keindahan yang menjadi daya tariknya. Terlebih lagi jika dibacakan dengan hanya indah, proses dalam kegiatan membaca puisi dapat bermanfaat untuk membentuk karakter anak melalui penyerapan nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya. Anak juga dapat belajar mengekspresikan diri melalui itu, anak pun bisa belajar mendalami emosi dengan kegiatan membaca puisi, kegiatan membaca puisi bagi anak itu banyak manfaatnya ya, Ma?Nah, Mama juga bisa lho mendukung anak belajar membaca puisi. Untuk melakukannya, Mama bisa simak dan praktikkan 9 cara membaca puisi yang benar, berikut telah Memahami makna dan suasana yang terkandung dalam puisiFreepik/Racool_studioSeperti yang kita tahu, puisi biasanya tidak mengungkapkan sesuatu dengan gamblang atau memiliki alur cerita yang jelas seperti prosa. Puisi juga sering menggunakan kata-kata hal ini, puisi dikenal sebagai teks yang memiliki makna berlapis. Sifatnya pun dari itu, anak mama perlu memahami dulu makna puisi yang akan dibacakannya. Jika ia membacakannya tanpa tahu maknanya, ia akan sulit menyalurkan perasaan yang terkandung dalam puisi tersebut dengan sudah begitu, puisi akan terasa hambar dan pesannya akan kurang tersampaikan kepada pendengar, Ma. Untuk itu, pertama-tama, anak mama perlu memahami makna dan suasana dalam puisi yang akan dibacakannya terlebih puisi untuk anak SD ditulis dengan sederhana, tidak perlu analisis yang rumit untuk memahami maknanya. Mama bisa membantu anak untuk memahami pesan yang ingin disampaikan dan kira-kira ada cerita apa di balik puisi makna dan suasana dalam puisi akan membantunya menentukan intonasi, tekanan, penjedaan, mimik, dan gestur Pelafalan yang baikFreepik/drobotdeanLafal adalah pengucapan bunyi bahasa. Dalam membaca puisi, pelafalan yang baik itu penting, Ma. Pengucapan huruf “a, i, u, e, o” harus yang baik dihasilkan dari bentuk bibir yang tepat ketika mengucapkannya. Nah, anak mama bisa berlatih untuk mendapatkan pelafalan yang bisa membantunya berlatih posisi lidah dan gigi serta bentuk bibir yang tepat ketika mengucapkan huruf per huruf sampai pelafalannya Gunakan intonasi yang tepatFreepik/pikisuperstarIntonasi merupakan perubahan nada ketika berbicara. Lebih detailnya, intonasi adalah penyajian tinggi-rendahnya nada atau irama dalam pembacaan puisi, tinggi-rendahnya nada atau irama itu penting. Intonasi yang tepat berperan dalam penyampaian perasaan dan maksud yang terdapat dalam puisi kepada Picks4. Penekanan pada kata-kata dalam puisiFreepik/vectorjuiceTekanan merupakan keras-lembutnya pengucapan bunyi. Ketika membacakan puisi, penting untuk memberikan penekanan yang diberikan pada kata-kata yang ingin ditegaskan atau dianggap Tentukan penjedaan dengan tepatFreepik/jcompSebelum membacakan puisi, anak mama bisa memberikan tanda jeda terlebih dahulu pada naskah puisinya agar lebih indah dan tepat. Tanda jeda dalam kegiatan membaca puisi ada 3 macam, yaitu/ garis miring satu merupakan tanda untuk berhenti sejenak. Biasanya tanda ini diberikan di tengah baris atau ada tanda koma.// garis miring dua merupakan tanda untuk berhenti agak lama. Biasanya tanda ini diberikan ketika ada tanda koma di akhir baris atau ganti baris./// garis miring tiga merupakan tanda untuk berhenti lama sekali. Biasanya tanda ini diberikan di akhir baris terakhir atau akhir dari Gunakan mimik yang sesuaiFreepik/drobotdeanMimik merupakan ekspresi atau raut wajah yang sesuai dengan emosi yang terkandung dalam puisi yang dibacakan. Biasanya, mimik menjadi salah satu tolok ukur apakah sang pembaca puisi menghayati puisinya atau puisi yang berisi perjuangan dapat diekspresikan dengan mimik yang tegas. Sedangkan puisi yang berisi kehilangan dapat diekspresikan dengan mimik Gunakan gestur yang sesuaiFreepik/master1305Gestur merupakan gerak-gerik tubuh. Untuk pembacaan puisi, anak mama tak perlu terlalu sering memberikan gestur untuk menggambarkan diperlukan sebagai pendukung saja. Artinya, lakukanlah jika memang sesuai dengan puisinya. Kalau dipaksakan, bisa terkesan overacting dan jadi kurang indah, Hafalkan puisiFreepik/jcompWalaupun dalam pembacaan puisi anak boleh membawa naskah, tapi alangkah lebih baik jika ia hafal puisinya. Dengan hafal puisi yang dibacakan, anak mama tidak akan terpaku pada naskah. Jadi, ia bisa melakukan detail-detail penting ketika membacakan puisi Percaya diriFreepik/master1305Latihan yang cukup akan meningkatkan kepercayaan diri pada anak ketika tampil. Kepercayaan diri dibutuhkan saat tampil untuk memberikan hasil yang sesuai dengan usaha yang telah anak mama anak mama mulai menunjukkan tanda-tanda tidak percaya diri sebelum tampil atau rekaman membacakan puisi, cobalah untuk menenangkannya, bahwa ia bisa melakukannya dengan baik karena ia sudah berusaha keras. Katakan juga bahwa Mama bangga padanya untuk seluruh usaha yang telah ia 9 cara membaca puisi dengan benar yang perlu anak pelajari, Ma. Membaca puisi dengan penghayatan memang tidak mudah. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun sulit jika dipelajari dengan sungguh-sungguh dan diarahkan dengan baik, perlahan-lahan anak mama pasti bisa melakukannya. Selain itu, anak mama juga akan mendapat manfaatnya. Semangat mempraktikkannya ya, Ma!Baca jugaMakna Tema Hari Anak Nasional 2021, "Anak Terlindungi, Indonesia Maju"Rayakan Hari Anak Nasional, Popmama Hadirkan 'Sehari Bersama Idolaku'Memperingati Hari Anak Nasional, Ajak si Kecil Lakukan Kegiatan Ini Beberapa jenis bentuk dan gaya membaca puisi di atas, penulis lebih mengacu pa-da bentuk dan gaya membaca puisi secara poetry reading. Hal ini akan lebih mu-dah dilakukan dan dipahami oleh siswa dalam kegiatan membaca puisi di sekolah. Tanda-Tanda dalam Pembacaan Puisi Sebelum melakukan kegiatan pembacaan puisi, sebaiknya pembaca memberi tanda-tanda irama pada teks puisi. Hal ini, dapat membantu si pembaca dalam membaca-kan teks puisi dengan indah. Selain itu pembaca juga lebih mudah dalam memain-kan nada-nada dalam puisi. Tanda- tanda membaca puisi, yakni sebagai berikut. …….. Diucapkan biasa saja Berhenti sebentar untuk bernafasbiasanya pada koma atau ditengah ba-ris. Berhenti agak lamabiasanya koma diakhir baris yang masih berhubung-an erat dengan baris berikutnya. Berhenti lama sekali biasanya pada titik baris terakhir atau pada peng-habisan Suara perlahan sekali seperti berbisik Suara perlahan saja Suara keras sekali seperti berteriak V Tekanan kata pendek sekali VV Tekanan kata agak pendek VVV Tekanan kata agak panjang sekali Tekanan suara meninggi \ Tekanan suara agak merendah, Sumardjo, 1983 81. Selanjutnya, ada yang menjelaskan bahwa tanda-tanda dalam membaca puisi dapat menggunakan dengan memberi tanda pada tekanan, intonasi, dan jeda pembacaan puisi. Tanda-tanda dalam pemberian tekanan, intonasi, dan jeda, yakni sebagai berikut. [] Artinya pemberian pada tekanan keras [.] Artinya pemberian pada tekanan sedang [`] Artinya pemberian pada tekanan lemah Artinya pemberian intonasi datar-turun Artinya pemberian intonasi datar-naik Artinya pemberian intonasi datar-tinggi [ ] Artinya pemberian kesenyapanjeda pada awal dan akhir ujaran kata kalimat [ ] Artinya pemberian kesenyapanjeda di antara kata [+] Artinya pemberian kesenyapanjeda di antara suku kata, Muslich, 2000 63. Berdasarkan dua pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat, Sumardjo 1983 81. Penulis menganggap bahwa tanda-tanda tersebut dapat digunakan untuk mentranskip data rekaman siswa yang telah membaca puisi. Penilaian Membaca Puisi Para pakar menjelaskan mengenai indikator penilaian dalam membaca puisi. Ber-ikut ini pemaparan para pakar mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan da-lam membaca puisi siswa meliputi1 ketepatan pelafalan, 2 tekanan, 3 into-nasi, 4 jeda, dan 5 dan ekspresi. 1. Ketepatan Pelafalan Mengenai indikator penilaian dalam membaca puisi untuk aspek ketepatan pe-lafalan. Siswa sebaiknya dapat memberi lafal yang jelas. Hal ini agar pendengar dapat menangkap isi dan makna puisi yang dibacakan. Lafal dapat dikatakan tepat dalam melafalkan suatu bunyi bahasa pada teks puisi apabila dalam mengucapkan katakalimat tidak terdapat logat kedaerahan. Contohnya, membaca puisi dengan logat bahasa daerah Jawa, Bali maupun Lampung. Hal seperti ini dapat merusak ni-lai estetik dalam pembacaan puisi. Membaca puisi sebaiknya dapat melafalkan atau mengucapkan secara bunyi bahasa yang baik, yakni dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa logat kedaerahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian dalam ketepatan pelafalan, yak-ni siswa dapat membaca puisi dengan vokalsuara yang jelas tanpa logat ke-daerahan pada setiap kata-kata yang diucapkan dalam teks puisi, contohnya [i] pada [i+ni] ini’ [ka+li] kali’ [ti+dak] tidak’ ada yang [men+cari] men-cari’ [cin+ta] cinta’ , siswa dapat membunyikan kata-kata secara jelas dan tepat contohnya d [tia+da] tiada’ lagi], dan siswa juga dapat mengartikulasikan kata-kata dalam puisi secara tepat dan jelas contohnya [p] pada [menyisir se-menanjung, masih pengap harap], [b] pada [mengembus diri dalam mempercayai mau berpaut], [m] pada [menyinggung muram, desir hari lari berenang], dan [w] pada [O, tatawarna fatamorgana kekuasaan ]. Siswa dapat melakukan ketiga indi-kator tersebut sangat tepat maka akan memperoleh skor 5. Selanjutnya, dapat dikatakan tidak tepat apabila dalam melafalkan kata-kata yang terdapat pada teks puisi mengalami seperti terganggunya vokalsuara ketika me-lafalkan kata-kata dalam teks puisi, misalnya [tidak jelas dalam mengucapkan ka-ta-kata dalam teks puisi suaranya paraubindeng] ataupun mengucapkan dengan logat kedaerahan misalnya logat bahasa Jawa, siswa tidak dapat membunyikan kata-kata dalam teks puisi secara jelas dan tepat contohnya [r] menjadi [l] ber-la[r]i’ menjadi bela[l]i’. Siswa tidak dapat mengartikulasikan kata-kata dalam puisi secara tepat dan jelas contohnya [O, [j]amanedan ] menjadi [O, [z]aman edan ]. Siswa melakukan ketiga kekurangtepatan indikator tersebut, maka akan memperoleh skor 1. Secara terperinci bahwa penilaian dalam ketepatan pelafalan, yakni siswamembaca puisi dengan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-kata, dan meng-artikulasikan kata-kata dalam puisi sangat tepat dan jelas tanpa logat kedaerahan di setiap baitnya, maka siswa akan memperoleh skor 5. Siswa membaca puisi dengan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-kata, dan mengartikulasikan kata-kata dalam puisi secara tepat dan jelas tanpa logat ke-daerahan di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 1-25 dari empat ketentuan tersebut, maka siswa akan memperoleh skor 4. Siswamembaca puisi de-ngan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-kata, dan mengartikulasikan kata-kata dalam puisi secara cukup tepat dan jelas tanpa logat kedaerahan di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 26-50 dari empat ketentuan tersebut, maka siswa akan memperoleh skor 3. Siswa membaca puisi dengan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-ka-ta, dan mengartikulasikan kata-kata dalam puisi kurang tepat dan jelas tanpa logat kedaerahan di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 51-75 dari em-pat ketentuan tersebut, maka siswa akan memperoleh skor 2. Siswa membaca puisi dengan menggunakan vokalsuara, membunyikan kata-kata, dan mengartikulasi-kan kata-kata dalam puisi sangat kurang tepat dan jelas tanpa logat kedaerahan di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari empat ketentuan tersebut, maka siswa akan memperoleh skor 1. 2. Tekanan Indikator penilaian pada tekanan dalam membaca puisi adalahsiswa dapat memba-ca puisi dengan tekanan yang berkaitan keras-lembutnya, panjang-pendeknya, ting-gi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisi secarasangat tepat di setiap baitnya, maka akan memperoleh skor 5. Sebaliknya, apabila siswa tidak dapat membaca puisi dengan tekanan yang berkaitan keras- lembutnya, panjang-pendek-nya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisi secara sangat ku-rang tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 36 dari tiga ke- tentuan tersebut, maka akan memperoleh skor1. Berikut contoh variasi tekanan da-lam teks puisi; Contoh [] …. O, jaman edan O, malam kelam pikiran insan Contoh [.] … Apa yang harus kita tegakkan bersama adalah Hukum Adil. Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara. Contoh [`] … Kitab undang-undang tergeletak di selokan, Jadi, dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian tekanan, yakni siswa membaca puisi dengan menggunakan tekanan yang berkaitan keras-lembutnya, panjang-pen-deknya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisisecara sangat baik tepat di setiap baitnya, maka akan memperoleh skor 5. Siswamembaca puisi dengan menggunakan tekanan yang berkaitan keras- lembutnya, panjang-pendek-nya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisisecara tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 1-25 dari tiga ketentuan ter-sebut, maka akan memperoleh skor 4. Siswa membaca puisidengan menggunakan tekanan yang berkaitan keras-lem-butnya, panjang- pendeknya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisi secara cukup tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 26-50 dari tiga ketentuantersebut, maka akan memperoleh skor 3. Siswa membaca puisi dengan menggunakan tekanan yang berkaitankeras-lembut-nya, panjang- pendeknya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks pu-isi secara kurang tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 51-75 dari tiga ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 2. Siswa membaca pu-isidengan menggunakan tekanan yang berkaitan keras-lembutnya, panjang-pen-deknya, tinggi-rendahnya suara pada pengucapan dalam teks puisisecara sangatkurang tepat di setiap baitnya. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari tiga ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 1. 3. Intonasi Indikator penilaian intonasi dalam membaca puisi adalah siswa membaca puisi de-ngan menggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pen-dek ucapan, dan jeda padakata atau kalimat dalam teks puisi secara sangat jelas di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Sebaliknya, apabila siswa tidak da-pat membaca puisi denganmenggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks puisi secarasangat kurang jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari empat ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 1. Penilaian dalam intonasi adalahapabila siswa membaca puisi dengan mengguna-kan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks puisi secara sangat jelas di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Siswamembaca puisi dengan menggunakan into-nasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pa-da kata atau kalimat dalam teks puisi secara jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 1-25 dari empat ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 4. Siswa membaca puisi dengan menggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-ke-ras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks pu-isi secara cukup jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 26-50 dari empat ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 3. Siswa membaca pu-isi dengan menggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-keras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks puisi secara kurang jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 51-75 dari empat ke- tentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 2. Siswa membaca puisi dengan menggunakan intonasi tinggi-rendah nada, kuat-ke-ras suara, panjang-pendek ucapan, dan jeda pada kata atau kalimat dalam teks pu-isi secara sangat kurang jelas di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari empat ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 1. 4. Jeda Indikator penilaian pada jeda dalam membaca puisi adalah apabila siswa mem-baca puisi dengan lancar menggunakan waktutanda batas antara kata-kata sangat tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Sebaliknya apabila siswa tidak lancar membaca puisi menggunakan waktutanda batas antara kata-kata sangat ku-rang tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 1. Penilaian dalam jeda adalahapabila siswa membaca puisi dengan lancar meng-gunakan waktutanda batas antara kata-kata secara sangat tepat di setiap bait, ma-ka akan memperoleh skor 5. Siswa membaca puisi dengan menggunakan waktu tanda batas antara kata-kata secara tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 1-25 dari ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 4. Siswa membaca puisi dengan menggunanakan waktutanda batas antara kata-kata secara cukup tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 26-50 dari ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 3. Siswa membaca puisi dengan menggunakan waktutanda batas antara kata-kata secara kurang tepat di setiap bait, namun terdapat kesalahan sebesar 56-75 dari ketentuan tersebut, maka akan memperoleh skor 2. Siswa membaca puisi dengan tidak lancar menggunakan wak-tutanda batas antara kata-kata secara sangat kurang tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan sebesar 76-100 dari ketentuan di atas, maka akan memperoleh skor 1. 5. Ekspresi Indikator penilaian pada ekspresi membaca puisi adalah siswa membaca puisi menggunakan ekspresi secara sangat tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Sebaliknya, siswa membaca puisimenggunakan ekspresi sangat kurang tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 1. Secara terperinci bahwa penilaian dalam ekspresi adalah siswa membaca puisi menggunakan ekspresi secara sangat tepat di setiap bait, maka akan memperoleh skor 5. Siswa membaca puisimenggunakan ekspresi secara tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan 1-4 baris dari semua bait. maka akan memperoleh skor 4. Siswa membaca puisi menggunakan ekspresi secara cukup tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan 5-9 baris dari semua bait, maka akan memperoleh skor 3. Siswa membaca puisi menggunakan ekspresikurang tepat di setiap bait. Namun, terdapat kesalahan 10-14 baris dari semua bait, maka akan memperoleh skor 2. Siswa membaca puisi menggunakan ekspresi secara sangat kurang tepat di setiap terdapat kesalahan 15 baris dari semua bait, maka akan memperoleh skor 1. Tujuan Pembelajaran Puisi di Sekolah

puisi membaca tanda tanda